Ikatan Remaja Santri Sabilut Taqwa Perbatasan Grenden Kasiyan Timur Menjuarai Lomba Gema Takbir 2012 sekecamatan Puger yang di selenggarakan di Masjid Jami' AT TAUFIQ Grenden
Minggu, 16 September 2012
Selasa, 24 Juli 2012
Masjid Al Jin, Tempat Para Jin Masuk Islam
Masjid Al Jin (heart-touching-mosques.blogspot.com)
Makkah - Masjid Al Jin, namanya yang unik selalu menarik peziarah yang datang ke Makkah untuk mampir. Tapi kemudian muncul pertanyaan, kenapa disebut Masjid Al Jin, ya?Pertanyaan itu muncul di benak saya saat pertama kali mendengar nama Masjid Al Jin. Ketika itu, saya bersama warga Indonesia lainnya sedang melaksanakan city tour di Kota Makkah. Bus yang kami tumpangi melewati sebuah kawasan yang bernama Ghazza, distrik Mala. Letaknya sekitar 1 km dari Masjidil Haram.
"Ya lihat di sebelah kanan Anda, di sana Ada masjid bernama Masjid Al Jin," kata pemandu wisata, Fawaid saat saya umroh beberapa waktu lalu.
Dalam hati saya dan rombongan yang lain mungkin bertanya-tanya, kenapa diberi nama Al Jin, apakah itu tempat salat para jin? Seolah bisa membaca pikiran kami, Fawaid pun menjelaskan.
"Diberi nama Al Jin karena dulu para jin masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW di dalam masjid ini. Jadi, untuk mengenang diberi nama Al Jin," kata Fawaid.
Diceritakan, pada waktu itu Rasulullah sedang membaca Al Quran. Kemudian para jin yang kebetulan lewat tertarik mencari tahu asal muasal lantunan lembut itu.
Mereka pun mendapati Rasulullah sedang mengaji. Tersentuh dengan ayat Al Quran yang dibacakan Rasulullah, para jin pun menyatakan diri masuk Islam. Inilah latar belakang penamaan Masjid Al Jin.
Jika dilihat dari kejauhan, masjid ini tak tampak seperti masjid pada umumnya yang memiliki kubah dominan. Masjid Al Jin tampak begitu dominan dan kokoh dengan tembok besarnya.
Tidak seseram namanya yang mengambil kata Jin, Masjid Al Jin atau yang juga biasa disebut Masjid Bai'at justru memberikan kesejukan bagi setiap peziarah yang datang untuk salat. Mungkin karena bangunan yang tinggi dan adanya pendingin udara, membuat masjid ini terasa sejuk.
Warna abu-abu mendominasi Masjid Al Jin yang memiliki luas 10X20 meter. Masjid Al Jin memiliki dua lantai dan satu basement. Jika menengok ke atas, peziarah bisa melihat kubah masjid yang dihias dengan tulisan kaligrafi Surat Al Jin ayat 1-9.
Saat ini, Masjid Al Jin menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi wisatawan, yang sedang melaksanakan umrah di Makkah. Tak heran kalau masjid ini selalu ramai umat muslim, terutama saat waktu salat tiba.
Bertandang ke Masjid Pertama di AS
North Dakota - Islam memiliki jejak sejarah yang panjang di seluruh dunia, bahkan termasuk di Amerika Serikat. Jika Anda traveling ke kota kecil Ross di North Dakota, ada sebuah masjid sederhana. Siapa sangka, inilah masjid pertama di AS.
Pada tahun 1890-an, seorang petani Suriah berimigrasi ke AS dan tinggal di Ross, demikian ditengok dari travel blog 30 Mosques, Selasa (24/7/2012). Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang Suriah yang bermigrasi ke sana. Setelah berpuluh tahun beribadah di ruang bawah tanah masing-masing, akhirnya mereka membuat sebuah masjid.
Masjid tersebut dibangun pada tahun 1929. Namun pada sekitar tahun 1970, masjid ini dihancurkan karena ada konflik. Sebuah masjid kembali dibangun pada tahun 2005 di tempat yang sama dan mencoba mempertahankan bentuk sebelumnya. Yang mengurus masjid saat ini adalah Lila Omar, keturunan dari para imigran Suriah di Kota Ross.
Meski tak punya nama, masjid ini memiliki arti yang sangat besar bagi Muslim di Negeri Paman Sam. Masjid ini berbentuk kotak, dengan menara kecil di setiap sisinya dan kubah di tengah atapnya. Seluruh bangunan terbuat dari batu bata.
Ross adalah sebuah kota yang kecil dan minim bangunan. Hanya ada sebuah hotel di sana dan bahkan hanya ada 48 orang yang tinggal di sana, demikian menurut sensus AS yang terbaru. Masjid yang sederhana ini berdiri di tengah padang rumput nan luas yang tak terganggu dengan bangunan lain.
Bagian dalam masjid bisa dibilang sangat sederhana. Ada sebuah karpet yang bisa dijadikan sebagai sajadah. Di salah satu bagian dinding tertancap lambang bulan dan bintang sebagai pertanda kiblat. Di bagian lain, ada papan silsilah keluarga dan kerabat yang berjuang mendirikan dan mempertahankan masjid ini.
Matahari pagi dan sore membuat masjid tersebut terlihat lebih dramatis. Tidak jauh dari masjid, ada makam-makam yang berderet rapi. Semua nisan yang ada di sana memiliki simbol bulan sabit dan bintang. Muslim yang dikubur di sini merupakan veteran perang yang berjuang dalam perang antara lain Perang Korea.
Sampai sekarang, masjid pertama di AS tersebut masih berdiri dengan anggunnya dan bisa dikunjungi. Jika Anda ingin berlibur sambil melihat jejak Islam di Negara Adidaya tersebut, bisa coba melancong ke Kota Ross.
Masjid Qiblatain, Satu-satunya Masjid dengan 2 Kiblat
Masjid Qiblatain
Madinah - Masjid Qiblatain di Madinah berbeda dengan masjid lain yang ada di dunia. Masjid ini memiliki dua tempat imam salat dengan kiblat yang berlawanan. Tak percaya? Datang saja langsung saat traveling ke Madinah.Masjid Qiblatain di jalan Khalid bin Al Walid, barat laut Kota Madinah adalah salah satu dari tiga masjid paling awal dalam sejarah Islam, selain Masjid Quba dan Masjid Nabawi. Dinamakan Qiblatain karena di masjid inilah umat muslim ditentukan arah kiblat salatnya menghadap Kabah di Masjidil Haram, Makkah.
Dulu, sebelum kiblat salat umat muslim ditentukan menghadap Kabah, arah kiblat salat menghadap Baitul Maqdis di Yerusalem. Di masjid inilah arah kiblat diputar, seperti yang ditulis Islamic Landmarks, Selasa (24/7/2012).
Saat itu diriwayatkan Rasulullah SAW sedang menjalankan salat bersama para sahabat. Kemudian turun wahyu Allah yang memerintahkan mengubah arah kiblat ke Kabah di Makkah.
Mendengar perintah langsung itu, Rasulullah pun langsung memutar arah salat dari Baitul Maqdis ke Kabah. Sejak saat itu, arah kiblat umat Muslim pun berubah ke Kabah di Masjidil Haram, Makkah.
Untuk mengenang peristiwa penting itu, masjid lokasi penentuan arah kiblat diberi nama Qiblatain. Qiblatain berarti dua kiblat.
Tidak salah memang jika masjid ini diberi nama Qiblatain, karena ada dua tempat imam salat di sini. Hanya saja, tempat imam salat yang menghadap Baitul Maqdis sudah tidak dipakai karena perpindahan arah kiblat.
Jika masuk ke dalam, Anda bisa melihat sendiri bekas tempat imam salat. Tempat imam salat yang dulu dipakai saat kiblat menghadap Baitul Maqdis berupa pasir dan tidak ada sajadah. Sebaliknya, tempat salat imam yang sekarang telah memiliki mimbar khusus lengkap dengan sajadahnya.
Saat ini, Masjid Qiblatain menjadi salah satu tempat persinggahan wajib umat muslim yang sedang wisata religi ke Madinah. Mereka ingin melihat secara langsung saksi bisu perpindahan arah kiblat.
sumber : http://travel.detik.com/read/2012/07/24/114226/1973225/1383/masjid-qiblatain-satu-satunya-masjid-dengan-2-kiblat?991104topnews
Minggu, 22 Juli 2012
PERJALANAN ZIARAH WALI LIMO DI JAWA TIMUR
Ziarah ke wali limo yang kami laksanakan ini
adalah ziarah ke wali limo yang sudah ke sekian kalinya kami
adakan. Alhamdulillah,masih banyak banyak santri dan ibu-ibu yang tetap bersemangat
mengikuti kegiatan ini walau mereka sudah berulang kali mengikuti ziarah ke
wali limo. Kami berkumpul di Mushola sabilut taqwa Perbatasan sadengan di pimpin oleh kyai Tamin
Sebelum menuju ke
Surabaya,di dalam bis semua jama’ah niat melakukan perjalanan ziarah wali limo , karena
dengan niat itu semua jama’ah bisa melakukan sholat jama’ qoshor. Karena niat
itu menjadi syarat syah nya sholat jama’ qoshor.Acara selanjutnya selama bis
menuju ke arah Surabaya di isi dengan dzikir, istighotsah,membaca sholawat
nabi , manaqib dan tahlil.Di tutup dengan Mauidzoh Khasanah.Tak lupa juga bapak
sopir dan kenek nya memperkenalkan diri pada jama’ah di bis.
Kami sampai di
kawasan makam Sunan Ampel pada pukul 10.00 wib.Kami langsung ambil air wudlu
dan langsung menuju makam.Setelah selesai bermunajat di makam Sunan Ampel,kami
langsung menuju ke tempat parkir bis
yang letaknya agak jauh dari makam.Di sepanjang jalan menuju makam Sunan
Ampel, banyak kami jumpai pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam
souvenir dan makanan khas Surabaya.Banyak dari
jama’ah yang belanja souvenir cantik disini.Ada juga ibu-ibu yang
membeli jilbab dan mukena.Banyak juga para jama’ah yang membeli kurma. Konon
katanya di Ampel terkenal dengan kurma yang enak-enak. Tapi saya gak beli
apa-apa di sini.
Dari makam Sunan
Ampel , kami melanjutkan perjalanan ke Kebomas , Gresik Kami menuju makam Sunan Giri. Sebelum sampai
di makam Sunan Giri,kami di himbau untuk
niat sholat jama’ ta’khir.Setelah kami sampai ditempat parkir bis di area makam
Sunan Giri,kami semua turun dari bis lalu mencari angkutan untuk mengantar kami
ke makam Sunan Giri. Saya dan keluarga saya naik andong atau delman.Saya tidak
berani naik ojek, karena sopir ojek nya suka ugal-ugalan. Banyak dari para
jama’ah yang naik andong ke atas,ke makam Sunan Giri.Banyak kami jumpai pedagang
souvenir dan makanan seperti yang di area makam Sunan Ampel di Surabaya. Setelah
kami semua selesai bermunajat di makam Sunan Giri, kami di suruh langsung menuju
tempat parkir bis. Saya dan orang tua saya naik andong atau delman lagi.Saya gak
pernah naik andong kalau gak waktu ziarah ke makam Sunan Giri. Saya gak takut
kalau naik andong,kalau naik ojek saya takut. Dari makam Sunan Giri kami
melanjutkan perjalanan ke Gresik kota, ke makam Maulana Malik Ibrahim di dekat
pasar Gresik.
Sesampainya
kami di
gresik kota yaitu di area makam Sunan Maulana Malik Ibrahim, kami sholat
jama’
qoshor ta’khir di musholla yang letaknya bersebelahan dengan makam Sunan
Maulana Malik Ibrahim. Di sini tempat nya
luas untuk sholat. Tempat wudlu nya juga besih dan luas. Setelah kami
semua
selesai sholat,kami langsung menuju ke makam Sunan Maulana Malik
Ibrahim. Setelah
selesai bermunajat, kami langsung meninggalkan makam Sunan Maulana Malik
Ibrahim.Ada ibu-ibu yang mengambil air di dekat makam.Air itu sengaja di
peruntukkan bagi para peziarah. Ada yang di letakkan di botol dan di bawa
pulang, ada yang langsung di minum di tempat. Ibu saya juga ngambil dan di
masukkan dalam botol. Di perjalanan kami dari makam ke tempat parkir,di
sepanjang
jalan banyak pedagang pentol bakso. Pentol bakso nya gede-gede. Tapi saya
gak
beli. Setelah dari makam Sunan Maulana Malik Ibrahim, kami menuju daerah
Lamongan,ke makam Sunan Drajat. Jauh sekali jarak antara Gresik kota ke
Lamongan. Di bis , saya tidur aja, karena saya capek dan ngantuk.Waktu
kami masih
di perjalanan menuju Lamongan, kami di himbau untuk niat sholat jama’
ta’khir,karena sudah masuk waktu sholat maghrib. Semua jama’ah niat dalam
hati
untuk menjama’ ta’khir maghrib dan isya’.
Kami tiba di makam
Sunan Drajat pada pukul 19.00 wib. Dari
tempat parkir bis kami langsung menuju makam Sunan Drajat. Jarak dari tempat
parkir bis ke makam kira-kira 500 meter.Sambil menunggu jama’ah yang lain, kami istirahat di pendopo yang
letaknya bersebelahan dengan makam.Walau
rasa capek kami rasakan,tapi kami tetap bersemangat untuk bermunajat di
makam Sunan Drajat. Setelah semua jama’ah telah berkumpul, langsung kami menuju
makam Sunan Drajat. Pertama kali yang kami lakukan di makam adalah mengucapkan
salam pada waliyullah ada di makam tersebut dan ahli kubur di sekitar
makam. Setelah kami mengucapkan salam, kami membaca sholawat. Lalu selesai membaca
sholawat di lanjutkan dengan membaca tahlil yang di pimpin Gus Rofiq Rifa’i. Setelah
selesai bermunajat di makam Sunan Drajat , kami langsung menuju tempat parkir
bis. Di sini kuliner yang sering di cari peziarah adalah rempeyek udang.Saya
juga beli rempeyek udang. Ada juga yang beli sawo dan souvenir-souvenir yang
cantik. Setelah semua sudah lengkap,kami langsung melanjutkan perjalanan menuju
Tuban ke makam Sunan Bonang. Jarak antara makam Sunan Drajat ke makam Sunan
Bonang tidak terlalu jauh. Kira-kira memakan waktu 1 jam perjalanan.di tengah
perjalanan kami menuju Tuban,jalan yang kami lalui adalah pantai. Karena letak
Lamongan dan Tuban adalah daerah pesisir. Tapi sayang, kami lewat daerah tersebut
sudah agak malam,jadi laut nya gak kellihatan dengan jelas.
Kami tiba di tempat parkir bis area makam Sunan Bonang kira-kira pukul 20.30 wib. Setelah semua jama’ah sudah berkumpul, kami langsung menuju makam Sunan Bonang dengan naik becak.Banyak sekali tukan becak yang sudah siap menunggu penumpang untuk di antar ke makam Sunan Bonang. Saya paling gak suka kalau naik becak di area makam Sunan Bonang, karena tukang becak nya suka mengayuh becaknya kencang sekali.Saya takut kalau naik becak di kayuh denagn kencang. Tapi saya tetap memberanikan diri naik becak, karena gak ada pilihan lain.Tapi sebelum saya naik becak, saya bilang ke tukan becaknya agar jangan kencang-kencang mengayuh becaknya karena saya takut. Setibanya kami di area makam, kami langsung menuju makam Sunan Bonang.Setelah kami mengambil air wudlu,kami langsung ke makam.Karena rombongan kami 1 bis, maka kami bisa masuk ke dalam makam
Alhamdulillah kami sudah selesai bermunajat di makam Sunan Bonang. Setelah selesai bermunajat di makam Sunan Bonang, kami langsung menuju tempat tukang becak yang sedang menunggu penumpang. Banyak sekali para tukang becak yang sudah bersiap mengantarkan para jama’ah menuju tempat parkir bis.
Setelah semua jama’ah sudah berkumpul, kami masuk ke dalam bis dan melanjutkan perjalanan pulang ke rumah kami di sadengan puger jember.
Rabu, 18 Juli 2012
Langganan:
Postingan (Atom)