Selasa, 24 Juli 2012

Masjid Al Jin, Tempat Para Jin Masuk Islam

img

Masjid Al Jin (heart-touching-mosques.blogspot.com)


gb
gb
gb

Makkah - Masjid Al Jin, namanya yang unik selalu menarik peziarah yang datang ke Makkah untuk mampir. Tapi kemudian muncul pertanyaan, kenapa disebut Masjid Al Jin, ya?

Pertanyaan itu muncul di benak saya saat pertama kali mendengar nama Masjid Al Jin. Ketika itu, saya bersama warga Indonesia lainnya sedang melaksanakan city tour di Kota Makkah. Bus yang kami tumpangi melewati sebuah kawasan yang bernama Ghazza, distrik Mala. Letaknya sekitar 1 km dari Masjidil Haram.

"Ya lihat di sebelah kanan Anda, di sana Ada masjid bernama Masjid Al Jin," kata pemandu wisata, Fawaid saat saya umroh beberapa waktu lalu.

Dalam hati saya dan rombongan yang lain mungkin bertanya-tanya, kenapa diberi nama Al Jin, apakah itu tempat salat para jin? Seolah bisa membaca pikiran kami, Fawaid pun menjelaskan.

"Diberi nama Al Jin karena dulu para jin masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW di dalam masjid ini. Jadi, untuk mengenang diberi nama Al Jin," kata Fawaid.

Diceritakan, pada waktu itu Rasulullah sedang membaca Al Quran. Kemudian para jin yang kebetulan lewat tertarik mencari tahu asal muasal lantunan lembut itu.

Mereka pun mendapati Rasulullah sedang mengaji. Tersentuh dengan ayat Al Quran yang dibacakan Rasulullah, para jin pun menyatakan diri masuk Islam. Inilah latar belakang penamaan Masjid Al Jin.

Jika dilihat dari kejauhan, masjid ini tak tampak seperti masjid pada umumnya yang memiliki kubah dominan. Masjid Al Jin tampak begitu dominan dan kokoh dengan tembok besarnya.

Tidak seseram namanya yang mengambil kata Jin, Masjid Al Jin atau yang juga biasa disebut Masjid Bai'at justru memberikan kesejukan bagi setiap peziarah yang datang untuk salat. Mungkin karena bangunan yang tinggi dan adanya pendingin udara, membuat masjid ini terasa sejuk.

Warna abu-abu mendominasi Masjid Al Jin yang memiliki luas 10X20 meter. Masjid Al Jin memiliki dua lantai dan satu basement. Jika menengok ke atas, peziarah bisa melihat kubah masjid yang dihias dengan tulisan kaligrafi Surat Al Jin ayat 1-9.

Saat ini, Masjid Al Jin menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi wisatawan, yang sedang melaksanakan umrah di Makkah. Tak heran kalau masjid ini selalu ramai umat muslim, terutama saat waktu salat tiba.

Bertandang ke Masjid Pertama di AS


img

Inilah masjid pertama di AS (30.mosques.com)

gbgbgbgb
North Dakota - Islam memiliki jejak sejarah yang panjang di seluruh dunia, bahkan termasuk di Amerika Serikat. Jika Anda traveling ke kota kecil Ross di North Dakota, ada sebuah masjid sederhana. Siapa sangka, inilah masjid pertama di AS.

Pada tahun 1890-an, seorang petani Suriah berimigrasi ke AS dan tinggal di Ross, demikian ditengok dari travel blog 30 Mosques, Selasa (24/7/2012). Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang Suriah yang bermigrasi ke sana. Setelah berpuluh tahun beribadah di ruang bawah tanah masing-masing, akhirnya mereka membuat sebuah masjid.

Masjid tersebut dibangun pada tahun 1929. Namun pada sekitar tahun 1970, masjid ini dihancurkan karena ada konflik. Sebuah masjid kembali dibangun pada tahun 2005 di tempat yang sama dan mencoba mempertahankan bentuk sebelumnya. Yang mengurus masjid saat ini adalah Lila Omar, keturunan dari para imigran Suriah di Kota Ross.

Meski tak punya nama, masjid ini memiliki arti yang sangat besar bagi Muslim di Negeri Paman Sam. Masjid ini berbentuk kotak, dengan menara kecil di setiap sisinya dan kubah di tengah atapnya. Seluruh bangunan terbuat dari batu bata.

Ross adalah sebuah kota yang kecil dan minim bangunan. Hanya ada sebuah hotel di sana dan bahkan hanya ada 48 orang yang tinggal di sana, demikian menurut sensus AS yang terbaru. Masjid yang sederhana ini berdiri di tengah padang rumput nan luas yang tak terganggu dengan bangunan lain.

Bagian dalam masjid bisa dibilang sangat sederhana. Ada sebuah karpet yang bisa dijadikan sebagai sajadah. Di salah satu bagian dinding tertancap lambang bulan dan bintang sebagai pertanda kiblat. Di bagian lain, ada papan silsilah keluarga dan kerabat yang berjuang mendirikan dan mempertahankan masjid ini.

Matahari pagi dan sore membuat masjid tersebut terlihat lebih dramatis. Tidak jauh dari masjid, ada makam-makam yang berderet rapi. Semua nisan yang ada di sana memiliki simbol bulan sabit dan bintang. Muslim yang dikubur di sini merupakan veteran perang yang berjuang dalam perang antara lain Perang Korea.

Sampai sekarang, masjid pertama di AS tersebut masih berdiri dengan anggunnya dan bisa dikunjungi. Jika Anda ingin berlibur sambil melihat jejak Islam di Negara Adidaya tersebut, bisa coba melancong ke Kota Ross.

Masjid Qiblatain, Satu-satunya Masjid dengan 2 Kiblat

img

Masjid Qiblatain



gb
gb
gb
Madinah - Masjid Qiblatain di Madinah berbeda dengan masjid lain yang ada di dunia. Masjid ini memiliki dua tempat imam salat dengan kiblat yang berlawanan. Tak percaya? Datang saja langsung saat traveling ke Madinah.

Masjid Qiblatain di jalan Khalid bin Al Walid, barat laut Kota Madinah adalah salah satu dari tiga masjid paling awal dalam sejarah Islam, selain Masjid Quba dan Masjid Nabawi. Dinamakan Qiblatain karena di masjid inilah umat muslim ditentukan arah kiblat salatnya menghadap Kabah di Masjidil Haram, Makkah.

Dulu, sebelum kiblat salat umat muslim ditentukan menghadap Kabah, arah kiblat salat menghadap Baitul Maqdis di Yerusalem. Di masjid inilah arah kiblat diputar, seperti yang ditulis Islamic Landmarks, Selasa (24/7/2012).

Saat itu diriwayatkan Rasulullah SAW sedang menjalankan salat bersama para sahabat. Kemudian turun wahyu Allah yang memerintahkan mengubah arah kiblat ke Kabah di Makkah.

Mendengar perintah langsung itu, Rasulullah pun langsung memutar arah salat dari Baitul Maqdis ke Kabah. Sejak saat itu, arah kiblat umat Muslim pun berubah ke Kabah di Masjidil Haram, Makkah.

Untuk mengenang peristiwa penting itu, masjid lokasi penentuan arah kiblat diberi nama Qiblatain. Qiblatain berarti dua kiblat.

Tidak salah memang jika masjid ini diberi nama Qiblatain, karena ada dua tempat imam salat di sini. Hanya saja, tempat imam salat yang menghadap Baitul Maqdis sudah tidak dipakai karena perpindahan arah kiblat.

Jika masuk ke dalam, Anda bisa melihat sendiri bekas tempat imam salat. Tempat imam salat yang dulu dipakai saat kiblat menghadap Baitul Maqdis berupa pasir dan tidak ada sajadah. Sebaliknya, tempat salat imam yang sekarang telah memiliki mimbar khusus lengkap dengan sajadahnya.

Saat ini, Masjid Qiblatain menjadi salah satu tempat persinggahan wajib umat muslim yang sedang wisata religi ke Madinah. Mereka ingin melihat secara langsung saksi bisu perpindahan arah kiblat.


sumber :   http://travel.detik.com/read/2012/07/24/114226/1973225/1383/masjid-qiblatain-satu-satunya-masjid-dengan-2-kiblat?991104topnews

Minggu, 22 Juli 2012

PERJALANAN ZIARAH WALI LIMO DI JAWA TIMUR

 Ziarah ke wali limo yang kami laksanakan ini adalah ziarah ke wali limo yang sudah ke sekian kalinya kami adakan.  Alhamdulillah,masih banyak banyak santri dan ibu-ibu yang tetap bersemangat mengikuti kegiatan ini walau mereka sudah berulang kali mengikuti ziarah ke wali limo. Kami berkumpul di Mushola sabilut taqwa Perbatasan sadengan di pimpin oleh kyai Tamin
                 Sebelum menuju ke Surabaya,di dalam bis semua jama’ah niat melakukan perjalanan ziarah wali limo , karena dengan niat itu semua jama’ah bisa melakukan sholat jama’ qoshor. Karena niat itu menjadi syarat syah nya sholat jama’ qoshor.Acara selanjutnya selama bis menuju ke arah Surabaya di isi dengan dzikir, istighotsah,membaca sholawat nabi , manaqib dan tahlil.Di tutup dengan Mauidzoh Khasanah.Tak lupa juga bapak sopir dan kenek nya memperkenalkan diri pada jama’ah di bis.



Kami sampai di kawasan makam Sunan Ampel pada pukul 10.00 wib.Kami langsung ambil air wudlu dan langsung menuju makam.Setelah selesai bermunajat di makam Sunan Ampel,kami langsung menuju ke tempat parkir  bis yang letaknya agak jauh dari makam.Di sepanjang jalan menuju makam Sunan Ampel, banyak kami  jumpai  pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam souvenir dan makanan khas Surabaya.Banyak dari  jama’ah yang belanja souvenir cantik disini.Ada juga ibu-ibu yang membeli jilbab dan mukena.Banyak juga para jama’ah yang membeli kurma. Konon katanya di Ampel terkenal dengan kurma yang enak-enak. Tapi saya gak beli apa-apa di sini.
Dari makam Sunan Ampel , kami melanjutkan perjalanan ke Kebomas , Gresik Kami  menuju makam Sunan Giri. Sebelum sampai di  makam Sunan Giri,kami di himbau untuk niat sholat jama’ ta’khir.Setelah kami sampai ditempat parkir bis di area makam Sunan Giri,kami semua turun dari bis lalu mencari angkutan untuk mengantar kami ke makam Sunan Giri. Saya dan keluarga saya naik andong atau delman.Saya tidak berani naik ojek, karena sopir ojek nya suka ugal-ugalan. Banyak dari para jama’ah yang naik andong ke atas,ke makam Sunan Giri.Banyak kami jumpai pedagang souvenir dan makanan seperti yang di area makam Sunan Ampel di Surabaya. Setelah kami semua selesai bermunajat di makam Sunan Giri, kami di suruh langsung menuju tempat parkir bis. Saya dan orang tua saya naik andong atau delman lagi.Saya gak pernah naik andong kalau gak waktu ziarah ke makam Sunan Giri. Saya gak takut kalau naik andong,kalau naik ojek saya takut. Dari makam Sunan Giri kami melanjutkan perjalanan ke Gresik kota, ke makam Maulana Malik Ibrahim di dekat pasar Gresik. 






Sesampainya kami di gresik kota yaitu di area makam Sunan Maulana Malik Ibrahim, kami sholat jama’ qoshor ta’khir di musholla yang letaknya bersebelahan dengan makam Sunan Maulana Malik  Ibrahim. Di sini tempat nya luas untuk sholat. Tempat wudlu nya juga besih dan luas. Setelah kami semua selesai sholat,kami langsung menuju ke makam Sunan Maulana Malik Ibrahim. Setelah selesai bermunajat, kami langsung meninggalkan makam Sunan Maulana Malik Ibrahim.Ada ibu-ibu yang mengambil air di dekat makam.Air itu sengaja di peruntukkan bagi para peziarah. Ada yang di letakkan di botol dan di bawa pulang, ada yang langsung di minum di tempat. Ibu saya juga ngambil dan di masukkan dalam botol. Di perjalanan kami dari makam ke tempat parkir,di sepanjang jalan banyak pedagang pentol bakso. Pentol bakso nya gede-gede. Tapi saya gak beli. Setelah dari makam Sunan Maulana Malik Ibrahim, kami menuju daerah Lamongan,ke makam Sunan Drajat. Jauh sekali jarak antara Gresik kota ke Lamongan. Di bis , saya tidur aja, karena saya capek dan ngantuk.Waktu kami masih di perjalanan menuju Lamongan, kami di himbau untuk niat sholat jama’ ta’khir,karena sudah masuk waktu sholat maghrib. Semua jama’ah niat dalam hati untuk menjama’ ta’khir maghrib dan isya’.








Kami tiba di makam Sunan Drajat pada pukul  19.00 wib. Dari tempat parkir bis kami langsung menuju makam Sunan Drajat. Jarak dari tempat parkir bis ke makam kira-kira 500 meter.Sambil menunggu jama’ah  yang lain, kami istirahat di pendopo yang letaknya bersebelahan dengan makam.Walau  rasa capek kami rasakan,tapi kami tetap bersemangat untuk bermunajat di makam Sunan Drajat. Setelah semua jama’ah telah berkumpul, langsung kami menuju makam Sunan Drajat. Pertama kali yang kami lakukan di makam adalah mengucapkan salam pada waliyullah ada di makam tersebut dan ahli kubur di sekitar makam. Setelah kami mengucapkan salam, kami membaca sholawat. Lalu selesai membaca sholawat di lanjutkan dengan membaca tahlil yang di pimpin Gus Rofiq Rifa’i. Setelah selesai bermunajat di makam Sunan Drajat , kami langsung menuju tempat parkir bis. Di sini kuliner yang sering di cari peziarah adalah rempeyek udang.Saya juga beli rempeyek udang. Ada juga yang beli sawo dan souvenir-souvenir yang cantik. Setelah semua sudah lengkap,kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Tuban ke makam Sunan Bonang. Jarak antara makam Sunan Drajat ke makam Sunan Bonang tidak terlalu jauh. Kira-kira memakan waktu 1 jam perjalanan.di tengah perjalanan kami menuju Tuban,jalan yang kami lalui adalah pantai. Karena letak Lamongan dan Tuban adalah daerah pesisir. Tapi sayang, kami lewat daerah tersebut sudah agak malam,jadi laut nya gak kellihatan dengan jelas.








Kami tiba di tempat parkir bis area makam Sunan Bonang kira-kira pukul 20.30 wib. Setelah semua jama’ah sudah berkumpul, kami langsung menuju makam Sunan Bonang dengan naik becak.Banyak sekali tukan becak yang sudah siap menunggu penumpang untuk di antar ke makam Sunan Bonang. Saya paling gak suka kalau naik becak di area makam Sunan Bonang, karena tukang becak nya suka mengayuh becaknya kencang sekali.Saya takut kalau naik becak di kayuh denagn kencang. Tapi saya tetap memberanikan diri naik becak, karena gak ada pilihan lain.Tapi sebelum saya naik becak, saya bilang ke tukan becaknya agar jangan kencang-kencang mengayuh becaknya karena saya takut. Setibanya kami di area makam, kami langsung menuju makam Sunan Bonang.Setelah kami mengambil air wudlu,kami langsung ke makam.Karena rombongan kami 1 bis, maka kami  bisa masuk ke dalam makam
     Alhamdulillah kami sudah selesai bermunajat di makam Sunan Bonang. Setelah selesai bermunajat di makam Sunan Bonang, kami langsung menuju tempat tukang becak yang sedang menunggu penumpang. Banyak sekali para tukang becak yang sudah bersiap mengantarkan para jama’ah menuju tempat parkir bis.












Setelah semua jama’ah sudah berkumpul, kami masuk ke dalam bis dan melanjutkan perjalanan pulang ke rumah kami di sadengan puger jember.
Bis mengantarkan jama’ah yang berasal dari kasiyan terlebih dulu. Setelah jama’ah  dari kasiyan turun semua,bis langsung berjalan menuju Sadengan perbatasan. Kami semua pulang ke rumah kami masing-masing dengan selamat dan sehat.  Alhamdulillah,selesai sudah perjalanan ZIARAH WALI LIMO kami sampai di sini.

Rabu, 18 Juli 2012

Kesenian Asli Wong Perbatasan



























 Foto Para Santri & Alumni Mushola Sabilut Taqwa Sadengan Perbatasan Grenden Puger Jember


---------------------------------------------------------------------------------------------------


 In Memoriam  Alm Wak Pandi Memperagakan Kesenian Pencak Silat Khas Perbatasan










Halal Bihallal Santri & Alumni Mushola Sabilut Taqwa

 Santri dan Alumni Mushola Sabilut Taqwa Menggelar acara Halal Bihallal yang bertempat di Mushola  Sabilut Taqwa Yang di asuh ole KH Khayat .! acara diselengggarakan bertepatan dengan Hari raya idul fitri 1429 h   / Oktober 2008